Apakah Rapor Penentu Masa Depan?


Kali ini Faris akan bercerita tentang Kekuasaan Rapor.
Well, ini hanya opini saya.
So.. Baca dengan kepala dingin ok?


Ini bermula saat saya menerima rapor atau laporan hasil belajar saya atau lebih dikenal dengan Rapor.

Hmm, menurut saya nilai rapor saya tergolong yang bagus, bahkan bisa dibilang di atas rata-rata. Tetapi satu kelemahan saya, nilai IPA saya selalu mengkhawatirkan, tidak pernah mencapai angka 8 ke atas, apalagi saat di pelajaran Fisika dan Kimia. Sungguh benci aku menghitung daya listrik atau ngitungin jumlah atom dan kroni-kroninya seperti itu.( saya gak berminat main-main dengan listrik, ngeri kesamber, Jhehhee )

Selain itu di sekolah, saya punya teman ( ya iyalah.. ). Dia itu pandai sekali nge-dance dan sering ikut kompetisi dan jadi juara, tetapi saat saya lihat rapor teman saya itu. nilainya kurang bagus dari saya ( gak bermaksud sombong ). Dia termasuk teman yang prestasi akademiknya kurang bagus. Dan diragukan kelulusannya.

Dan dari situ saya berfikir, akankah teman saya itu bermasa depan suram?
Rapor itu kan merupakan laporan nilai akademik kita di sekolah, dari sekian banyak pelajaran tersebut kenapa hanya Matematika, Sains, Indonesia, dan Bahasa Inggris?
Kenapa 4 pelajaran itu saja yang menentukan kelulusan? Apakah dengan nilai Matematika kita jelek lantas masa depan kita akan suram gitu? atau jika kita tidak bisa menghitung V = I.R maka kita akan menjadi orang miskin yang terlunta-lunta?

Saya berkata seperti ini dari persepsi saya sebagai orang seni. Saya suka melukis, membuat film, menulis blog, bagi yang mempunyai persepsi yang sama seperti saya, setujukah anda bahwa kelulusan dan masa depan itu di jamin dengan nilai rapor bagus? Saya dengan tegas bilang TIDAK!

Dengan rapor baik masa depan akan baik? itu mungkin.
Dengan rapor buruk masa depan juga buruk? coba baca sejarah sala satu tokoh inspiratif ini deh..

Soichiro Honda

Pernahkah Anda tahu, sang pendiri “kerajaan” Honda–Soichiro Honda–diliputi kegagalan. Ia juga tidak menyandang gelar insinyur, lebih-lebih Profesor. Ia bukan siswa yang memiliki otak cemerlang. Di kelas, duduknya tidak pernah di depan, selalu menjauh dari pandangan guru. “Nilaiku jelek di sekolah. Tapi saya tidak bersedih, karena dunia saya di sekitar mesin, motor dan sepeda,” tutur tokoh ini, yang meninggal pada usia 84 tahun, setelah dirawat di RS Juntendo, Tokyo, akibat mengindap lever. Ia pernah ditolak ketika melamar di Toyota Motor Corporation sebagai insinyur. Ia menganggur terus sampai tetangganya mulai membeli skuter buatan rumahnya. Sesudah itu, ia mendirikan perusahaan sendiri, Honda. Saat ini, Honda adalah salah satu produsen otomotif terbesar di dunia, mengalahkan GM dan Chrysler. Sumber


Dari Pak Soichiro kita dapat belajar bahwa kesuksesan bukan hanya di dapat dengan prestasi, tetapi juga dengan kerja keras dan kesungguhan. Sadarkah kalian bahwa masih banyak tokoh-tokoh besar di dunia, seperti Thomas Alfa Edison sang penemu bohlam atau Mark Zuckeberg sang creator facebook. Mereka juga mempunyai catatan akademik yang kurang bagus, tapi apakah mereka miskin? atau mereka melarat?
Lihat Mark Zuckeberg! Dia adalah milyuner termuda!

Jadi kesimpulannya adalah
Jangan pernah malu jika nilai akademik mu jelek!
 karena nilai Rapor tidak mutlak menentukan kesuksesan kita di masa depan!
Tapi ingat jangan berarti kamu tidak berusaha memperbagus nilai-nilai akademismu.
nasibmu di masa depan siapa yang tahu?

"saat kau payah dalam satu hal, kau akan ahli dalam hal lain!" -Faris K

So, gimana nasib temen saya yang jago nge-dance?
kita liat aja beberapa tahun lagi..


Sekian postingan mengenai Opini dari saya.
Baca juga opini lainnya di My Opinion
Baca terus artikel yang menarik lainnya hanya di
Far Is Note!


Komentarmu merupakan motivasi bagi saya!

Related Post:

5 komentar: