Angkot atau Angkutan Perkotaan merupakan salah satu alat transportasi umum masyarakat yang tergolong murah meriah. Angkutan yang kokoh dengan berbagai stiker yang memperindah penampilannya siap mengantarkan kita ke rute tujuan. Hanya saja, sayangnya sebagian besar supir-supir angkot tidaklah semanis penampilan angkotnya.
Angkot di kota sekarang banyaknnya sudah melampaui batas, nampaknya menjadi supir angkot telah menjadi cita-cita sekaligus impian para umat manusia. Bagaimana tidak, setiap beberapa menit sekali angkot-angkot lewat berkeliaran di jalan. Tidak perlu lama menunggu, diam sebentar, angkot sudah ada didepan muka sambil memberi "kode" agar kita masuk..
Hanya saja, terkadang angkot menjadi sumber masalah. Dikarenakan beberapa prilaku supir angkot yang kurang baik, Seperti :
Sifat ini sangat umum sekali dilakukan, bahkan meresahkan. Angkot seakan-akan tidak perduli dengan keadaan sekitarnya, apalagi di daerah pasar, angkot berhenti dimana saja ditempat yang dia suka, kadang hingga memblokir akses jalan.
Tidak jarang dikarenakan suka berhenti sembarangan, angkot menjadi pemicu utama macet. Seakan-akan jalanan adalah punya mereka dan mereka bebas berhenti dimana-mana sembari tidak mengindahkan peraturan yang berlaku.
Ini memang bukan prilaku yang buruk, supir angkot berhak untuk Ngetem atau memberhentikan angkotnya untuk menunggu penumpang, tapi yang jadi masalah adalah saat ngetemnya lama, selama-lamanya. Kalo cuma lima menit, it's okay lah, nah kalau ngetemnya lima belas menit atau lebih?
Kalau lagi dalam keadaan santai sih kita juga tidak begitu peduli. Masalahnya adalah kalau kita lagi buru-buru, misalnya lagi mau ke sekolah, kan bisa telat jadinya.
Sifat ketiga ini juga sangat menyebalkan, supir angkot terkadang berfikir tidak logis dan terus memaksa penumpang untuk masuk angkotnya walaupun sudah terlampau penuh. "Geseran dikit de" kata-kata perintah irasional yang suka keluar dari mulut abang sopir. Geser kemana bang? ini juga udah dempet-dempetan.
Kita memang tahu bahwa tujuan sang supir tersebut untuk mencari nafkah, tetapi setidaknya kita sebagai penumpang juga membutuhkan privasi dan kenyamanan. Kita pun sudah bayar untuk naik, jadi tolong mengerti juga keadaan penumpangnya
Sifat yang satu ini sangat tidak terpuji, dan sering terjadi pada pengguna angkot rute baru. Terkadang saat ditanya berapa tarifnya, sang supir angkot menggandakan ongkosnya satu setengah kali lipat atau lebih. Atau ketika kita membayar tarif dengan uang bernominal besar, sang angkot mengembalikan uangnya kurang Rp 1000 atau Rp 2.000 memang bukan jumlah yang banyak, hanya saja walaupun jumlah sedikit namun tetap merugikan.
Pernah saya mempunyai pengalaman ditipu seperti itu, waktu saya masih kelas 2 Smp, Saat itu saya sedang dalam perjalanan menuju rumah Nenek saya, rute yang ditempuh mengharuskan saya menaiki Angkot dua kali, dan saat itu duit yang saya bawa pas Rp 5.000 untuk pergi ke rumah Nenek saya. Seharusnya tarif pertama angkot 16 Kalimalang adalah Rp.3000, dan angkot selanjutnya Rp.2000. Nah hal sial saya alami, saat angkot 16 yang saya berhenti untuk menurunkan penumpang terhormatnya (baca:saya). Saya kasihlah selembar lima ribuan saya. Tanpa saya duga tiba-tiba supir angkot tersebut langsung tancap gas dan pergi meninggalkan saya.
Akhirnya dikarenakan tidak mengantongi duit lagi, saya terpaksa melanjutkan perjalan dengan jalan kaki, sambil berjalan, saya meratapi nasib sial saya sambil berdoa, semoga hati sopir tersebut terketuk dan sadar akan perbuatannya.
Dan yang terakhir adalah ngerokok, salah satu kegiatan yang dapat merusak kesehatan pernafasan ini sering kali dilakukan oleh beberapa supir angkot, mereka dengan santai menghisap batangan rokok tanpa peduli dengan keadaan penumpangnya. Bukankah kalau kita menghisap asap rokok sama saja kita menjadi prokok pasif?
Supir angkot yang merokok dalam angkotnya berarti sama saja dia membagi-bagi penyakit dengan penumpangnya, lebih baik kita menegur sang supir untuk berhenti merokok. Jika tidak berani, cukup kita turun dari angkot tersebut, demi kesehatan kita sendiri
------------------------------------------------------------------------
Mungkin dari sekian banyak sifat negatif tersebut, Tidak semuanya benar. Masih banyak supir angkot yang taat dan patuh pada peraturan, lagipula menjadi supir angkot bukan perkara yang mudah, mereka harus pintar-pintar mencari penumpang untuk melunasi setoran dan mencari duit. Hanya saja jangan sampai citra supir angkot menjadi buruk dikarenakan sifat-sifat negatif tersebut.
Sekian postingan mengenai Opini dari saya.
Baca juga Tips lainnya di Opini
Baca terus artikel yang menarik lainnya hanya di Far Is Note!
Komentarmu merupakan motivasi bagi saya!
Upd4te Bett1ng, sbo, maxbet, s4bung 4yam, t4ngk4s dp50 wd50
BalasHapusF4ns Bett1ng Aman dan terpercay4
BalasHapusInfo lebih lanjut : 5ee80afe :)